HAIINDONESIA.COM – Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merespons pernyataan politisi PDI Perjuangan Panda Nababan terhadap Gibran Rakabuming.
Sebelumnya, Gibran Rakabuming disebut anak ingusan oleh pollitisi senior PDIP Panda Nababan.
Ketua DPP PSI Ariyo Bimmo mengatakan yang dilakukan Gibran adalah hal yang luar biasa, mungkin jauh melebihi prestasi politisi-politisi senior lainnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Masih muda saja sudah punya prestasi luar biasa, ketimbang yang sudah senior tapi belum punya prestasi apa-apa.
Ariyo Bimmo menyebutkan politisi senior termasuk yang ada di PDIP harusnya malu pada Gibran yang disebut anak ingusan.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Ini Tanggapan Relawan Presiden Jokowi Usai Politisi Senior PDI Perjuangan Kritik Gibran Rakabuming
“Selain merasa malu, harusnya Politis senior berterimakasih pada orang-orang muda seperti Gibran,” kata Ariyo Bimmo dikutip dari laman resmi PSI pada Jumat, 30 Juni 2023.
Baca Juga:
Langit Jakarta Diobok-obok: BNPB Tebar Garam, Banjir Tak Juga Surut
KPK Ledakkan Skandal EDC BRI, Eks Bos Bank Dijerat Rp2,1 Triliun!
Jasa Desain Rumah & Arsitek: Pondasi Nyata untuk Hunian Impian Anda
“Yang masih muda tapi mau terjun ke politik untuk membereskan masalah-masalah yang juga tidak lepas dari “mungkin” ulah politisi-politisi senior.”
“Yang sekarang masih merasa nyaman berkuasa. Waktunya yang Senior bertaubat.”
Lebih jauh menurutnya, usia bukan lagi jaminan seseorang siap untuk memimpin atau tidak.
Sudah terbukti yang senior-senior jugaokorup, di PSI yang dihargai itu kerja dan gagasan bukan lagi usia.
Baca Juga:
BRI Maksimalkan BRImo dan Layanan 24/7 Selama Libur Nasional 1 Muharram 1447 H
Daki Gunung Tanpa Pengetahuan, Pendaki Remaja Jatuh Tewas di Kudus
Butuh TWS yang Nyaman? TWS Open-Fit Bisa Jadi Pilihan, Anti Telinga Sakit!
Menurut Ariyo Bimmo, tidak pantaslah politisi senior PDIP menyebut Gibran “anak Ingusan”.
“Kalau PDIP tidak menghargai anak muda berprestasi seperti Gibran dengan menyebutnya anak ingusan, PSI siap menerima Gibran,” kata Ariyo Bimmo.***