HEIJAKARTA.COM – Presiden Jokowi mengapresiasi investasi dan kontribusi para pengusaha RRT dalam pembangunan di Indonesia.
Hal ini disampaikan Presiden saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Senin (16/10/2023).
“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas investasinya, atas kontribusinya dalam pembangunan Indonesia”.
“Tahun 2013 RRT berada di urutan 12 kontributor foreign direct investment (FDI) di Indonesia— tapi tahun 2022 sudah di urutan kedua,” ujar Presiden.
Baca Juga:
Sukseskan Pilkada Serentak 2024, Dimensi Centre Gelar Silaturahmi, Yuk Diskusi Sambil Ngopi Bareng
Kegiatan Tambang Emas Ilegal, KPK Wanti-wanti Pejabat Pemda Terkait Keterlibatan Tenaga Kerja Asing
Dorong Petani Tanam di Bulan Oktober 2024, Wamentan Sudaryono Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman
Menurut Presiden, cara berinvestasi para pengusaha ke Indonesia sudah cepat dan tepat. Dan Presiden menganalogikannya seperti Bruce Lee dengan gerakan wing chun-nya.
Baca artikel lainnya di sini: Termasuk Bahas Kereta Cepat Sampai Surabaya, Menteri BUMN Erick Thohir Dampingi Presiden Jokowi ke China
Presiden Jokowi meyakini, investasi RRT di Indonesia akan terus meningkat. Dan menjadi kontributor FDI teratas dalam satu-dua tahun ke depan.
“Jika terus konsisten seperti ini, saya yakin dalam setahun dua tahun ke depan, RRT bisa menjadi peringkat pertama.”
Baca Juga:
Ini 5 Leader DPRD Jakarta dari Parpol Pemenang Suara Terbanyak Pileg 2024 yang Dilantik Hari Ini
Gawat, Banyak Lapak Parkir Mobil Dibahu Jalan, Tokoh Kritik Kinerja Sudinhub Jakpus Lemes
“Dan sebagai kontributor FDI di Indonesia dan itu yang saya tunggu-tunggu,” ucapnya.
Keyakinan Presiden dikarenakan saat ini Indonesia tengah fokus untuk melakukan hilirisasi industri terhadap berbagai komoditas. Yaitu nikel, tembaga, timah, dan minerba lainnya.
Indonesia juga tengah fokus membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi. Untuk menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia.
“Ini butuh alih teknologi tinggi serta investasi, apalagi jika dipadukan dengan penggunaan sumber energi hijau.”
Baca Juga:
“(Ini) sangat melimpah di Indonesia untuk menghasilkan produk-produk hijau, untuk menciptakan ekosistem ekonomi hijau,” kata Presiden.
Presiden juga menjelaskan, potensi energi baru terbarukan di Indonesia sangat besar hingga mencapai 3.600 gigawatt.
Presiden memerinci beberapa di antaranya, yaitu 3.200 gigawatt dari tenaga surya dan terdapat 4.400 sungai untuk energi hidro.
Indonesia sedang membangun Ibu Kota Nusantara dengan konsep kota hijau dalam rimba yang 60 persennya adalah hutan. Ini menjadi kota netral karbon pertama di Indonesia.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Presiden menyebut, pembangunan infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan diperkirakan tahun depan akan bisa diselesaikan.
Awal November ini sudah ada 21 investor dari dalam dan luar negeri.
Para investor tersebut sudah dan akan segera melakukan groundbreaking pembangunan infrastruktur di IKN. Total nilai investasi mencapai USD2 miliar.
Presiden pun kembali meyakinkan para investor bahwa investasi di Indonesia itu adalah pilihan yang tepat. Karena mudah dan aman.
Presiden Jokowi pun mengajak para investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia karena sejumlah indikator ekonomi menunjukkan capaian positif.
Antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut.
Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut dan bonus demografi.
“Insentif-insentif juga sudah kami persiapkan, dan tentu saja stabilitas sosial politik yang selalu terjaga.”
“Jadi juga jangan sampai ada yang khawatir mengenai pemilu 2024 yang akan datang,” katanya.
“Karena Indonesia juga sudah berpengalaman melakukan pemilihan umum secara langsung selama lima kali.”
“So, you don’t need to worry, you just need to hurry,” ucap Presiden lebih lanjut.
Menurut Presiden, berinvestasi di Indonesia tidak hanya akan menguntungkan Indonesia saja. Tapi akan menguntungkan dua negara.
“Ini adalah peluang investasi yang tidak hanya menguntungkan Indonesia tetapi juga RRT.”
“Karena bagi Indonesia kerja sama itu harus saling menguntungkan, harus sama-sama cuan,” ucapnya mengakhiri.***