HEIJAKARTA.COM – Presiden Jokowi mengapresiasi investasi dan kontribusi para pengusaha RRT dalam pembangunan di Indonesia.
Hal ini disampaikan Presiden saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Senin (16/10/2023).
“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas investasinya, atas kontribusinya dalam pembangunan Indonesia”.
“Tahun 2013 RRT berada di urutan 12 kontributor foreign direct investment (FDI) di Indonesia— tapi tahun 2022 sudah di urutan kedua,” ujar Presiden.
Baca Juga:
Kelola 4 Portal Berita di Wilayah Banten, Sapu Langit Media Network Siap Dukung Pileg dan Pilkada
Diduga Dibunuh Ayahnya Sendiri, 4 Bocah Meninggal di Kawasan Dunia di Kawasan Jagakarsa Jaksel
Menurut Presiden, cara berinvestasi para pengusaha ke Indonesia sudah cepat dan tepat. Dan Presiden menganalogikannya seperti Bruce Lee dengan gerakan wing chun-nya.
Baca artikel lainnya di sini: Termasuk Bahas Kereta Cepat Sampai Surabaya, Menteri BUMN Erick Thohir Dampingi Presiden Jokowi ke China
Presiden Jokowi meyakini, investasi RRT di Indonesia akan terus meningkat. Dan menjadi kontributor FDI teratas dalam satu-dua tahun ke depan.
“Jika terus konsisten seperti ini, saya yakin dalam setahun dua tahun ke depan, RRT bisa menjadi peringkat pertama.”
Baca Juga:
Jadi Tersangka, Akhirnya Wamenkham Edward Omar Sharif Hiariej Mengundurkan Diri
Sebanyak 15 Jiwa Terkonfirmasi Meninggal Dunia, Dampak Erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat
Menuju Doa Bersama 2.000 Kiai se-Banten, Prabowo Subianto Beli Bendera Palestina dari Pedagang
“Dan sebagai kontributor FDI di Indonesia dan itu yang saya tunggu-tunggu,” ucapnya.
Keyakinan Presiden dikarenakan saat ini Indonesia tengah fokus untuk melakukan hilirisasi industri terhadap berbagai komoditas. Yaitu nikel, tembaga, timah, dan minerba lainnya.
Indonesia juga tengah fokus membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi. Untuk menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia.
“Ini butuh alih teknologi tinggi serta investasi, apalagi jika dipadukan dengan penggunaan sumber energi hijau.”
Baca Juga:
Dampak Erupsi, Sebanyak 11 Orang Pendaki Gunung Marapi Meninggal Dunia dan 28 Pendaki Selamat
Bagi-bagi 1000 Roti dan Susu, Relawan Trisakti 08 Ditemani Tim Kampanye Nasional Prabowo – Gibran
Prabowo Subianto Beli Bendera Palestina dari Pedagang saat Menuju Doa Bersama 2.000 Kiai se-Banten
“(Ini) sangat melimpah di Indonesia untuk menghasilkan produk-produk hijau, untuk menciptakan ekosistem ekonomi hijau,” kata Presiden.
Presiden juga menjelaskan, potensi energi baru terbarukan di Indonesia sangat besar hingga mencapai 3.600 gigawatt.
Presiden memerinci beberapa di antaranya, yaitu 3.200 gigawatt dari tenaga surya dan terdapat 4.400 sungai untuk energi hidro.
Indonesia sedang membangun Ibu Kota Nusantara dengan konsep kota hijau dalam rimba yang 60 persennya adalah hutan. Ini menjadi kota netral karbon pertama di Indonesia.
Presiden menyebut, pembangunan infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan diperkirakan tahun depan akan bisa diselesaikan.
Awal November ini sudah ada 21 investor dari dalam dan luar negeri.
Para investor tersebut sudah dan akan segera melakukan groundbreaking pembangunan infrastruktur di IKN. Total nilai investasi mencapai USD2 miliar.
Presiden pun kembali meyakinkan para investor bahwa investasi di Indonesia itu adalah pilihan yang tepat. Karena mudah dan aman.
Presiden Jokowi pun mengajak para investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia karena sejumlah indikator ekonomi menunjukkan capaian positif.
Antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut.
Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut dan bonus demografi.
“Insentif-insentif juga sudah kami persiapkan, dan tentu saja stabilitas sosial politik yang selalu terjaga.”
“Jadi juga jangan sampai ada yang khawatir mengenai pemilu 2024 yang akan datang,” katanya.
“Karena Indonesia juga sudah berpengalaman melakukan pemilihan umum secara langsung selama lima kali.”
“So, you don’t need to worry, you just need to hurry,” ucap Presiden lebih lanjut.
Menurut Presiden, berinvestasi di Indonesia tidak hanya akan menguntungkan Indonesia saja. Tapi akan menguntungkan dua negara.
“Ini adalah peluang investasi yang tidak hanya menguntungkan Indonesia tetapi juga RRT.”
“Karena bagi Indonesia kerja sama itu harus saling menguntungkan, harus sama-sama cuan,” ucapnya mengakhiri.***